Tidak Diakui Anak Karena Hanya Bermimpi Rasulullah SAW (Habib Ali bin Muhammad bin Husein Alhabsyi)
Ilustrasi: 1.bp.blogspot.com
Di waktu umur Habibana `Ali bin Muhammad al-Habsyi 7 tahun, ibunda beliau memanggil beliau dan berkata,
"Yaa `Ali, engkau mau dapat ridlo ku di dunia dan akhirat ..?" "Iya, ya ummii .." Jawab beliau.
"Kalau engkau mau dapat ridlo dariku, ada syaratnya .. !!" Kata ibu Habib `Ali. "Apa syaratnya, ummi .. ??"
"Hmm .. Engkau harus bertemu dengan datukmu, Rosul Allah SAW." Jawab ummi dia.
CONDONG-ONLINE - Di waktu umur Habibana `Ali bin Muhammad al-Habsyi 7 tahun, ibunda beliau memanggil beliau dan berkata,
"Yaa `Ali, engkau mau dapat ridlo ku di dunia dan akhirat ..?" "Iya, ya ummii .." Jawab beliau.
"Kalau engkau mau dapat ridlo dariku, ada syaratnya .. !!" Kata ibu Habib `Ali. "Apa syaratnya, ummi .. ??"
"Hmm .. Engkau harus bertemu dengan datukmu, Rosul Allah SAW." Jawab ummi dia.
Habib `Ali al-Habsyi yang masih kecil bingung. Dia tidak mengetahui bagaimana cara untuk bertemu dengan kakeknya. Mulailah ia mencari tahu dan belajar dengan guru-gurunya. Pergilah ia ke salah satu tempat majelis Ulama, kemudian dia berkisah tentang permasalahannya untuk mendapat ridlo ibunya dengan cara seperti tadi. Lalu gurunya berkata,
"Yaa `Ali, kalau engkau ingin bertemu dengan Rosul Allah SAW maka engkau harus mencintai Beliau SAW dahulu dan tak akan ada rasa cinta jika engkau tak kenal dengan yang di cinta."
Belajarlah beliau tentang sejarah Baginda Nabi SAW. Tidak hanya itu, setiap orang alim yang ada selalu di tanya tentang masalah ini. Walhasil, banyaklah guru beliau. Ada yang berkisah kalau guru beliau mencapai ribuan orang.
Nah .. seiring waktu berjalan, bertambahlah umur beliau sampai mencapai usia kurang lebih 20 tahun, beliau akhirnya bermimpi bertemu kakeknya SAW. Begitu terbangun dari tidurnya, dia langsung memberitahu ibunya.
"Yaa ummii ... `Ali sudah bertemu Baginda Rosul Allah SAW." Kata al-Habib` Ali sambil menangis haru. Tapi, apa jawab ibunda beliau .. !!! ??
"Yaa `Ali, dimana engkau bertemu Dia?"
"Di dalam mimpiku, Ummii." Kata al-Habib `Ali.
"Yaa `Ali, pergi engkau dari hadapanku. Engkau bukan anakku ... !!!! "
Menangislah beliau ... Keinginan hati untuk memberikan sang ibu pupus sudah.
Dalam kegelisahannya, ia kembali bertanya kepada guru-gurunya, namun tak satupun dapat menjawabnya. Mengapa ibu dia justru marah setelah mendapat laporannya tentang mimpinya.
Pada suatu malam ia kembali bermunajah untuk dapat bertemu kakeknya SAW. Larut dalam tangisan tengah malam, al-hasil tidurlah ia. Dan al-Hamdulillah beliau kembali bertemu dengan kakeknya SAW.
"Yaa Jiddy (Kakek ku), Yaa Rosul Allah SAW .. Anakmu ini ingin menanyakan tentang perihal ummii." Kata al-Habib `Ali kepada Rosul Allah SAW.
"Duhai `Ali anakku, sampaikan salamku kepada ibumu .." Jawab Rosul Allah SAW di dalam mimpinya al-Habib` Ali.
Begitu bangun, dia langsung mengetuk pintu kamar umminya sambil menangis tersedu-sedu.
"Duhai Ummii, anakmu telah bertemu lagi dengan Baginda Rosul Allah SAW dan Beliau kirim salam kepada Ummii." Kata al-Habib `Ali.
Tiba-tiba dari kamar, ibunda beliau keluar dan berkata,
"Yaa `Ali, kapan dan dimana engkau bertemu datukmu SAW .. ??" Tanya ibu al-Habib` Ali
"Aku bertemu beliau di dalam mimpiku." Jawab al-Habib `Ali dengan tangisan yang tak putus-putus.
"Pergi dari hadapanku ya `Ali ... !!! Engkau bukan anakku .. !! "Jawabnya. Jawaban sang ibu benar-benar meruntuhkan hati al-Habib `Ali. Kemudian pintu kamar ibu al-Habib `Ali al-Habsyi tertutup lagi, meninggalkan dia seorang diri.
Esok harinya ia mengeluh kembali kepada guru-gurunya namun tak satupun dari mereka yang dapat menenangkan hati beliau. Semakin hari kegelisahannya semakin menjadi-jadi, setiap detik setiap saat dia terus-terusan mengeluh dan bermunajah serta bertawajjuh kepada Allah dan Rosul Allah SAW. Tibalah suatu malam, ia hanyut jauh ke dalam lautan munajah dan mahabbah yang amat sangat dahsyat kepada Nabi SAW. Kemudian beliau sujud yang sangat lama, tiba-tiba dalam kondisi sujud beliau mendengar suara yang lemah lembut,
"Yaa `Ali, angkat kepalamu .. !!! Datukmu ada di mata zhohirmu. "Begitu al-Habib `Ali al-Habsyi mengangkat kepalanya seraya membuka kedua pelupuk matanya perlahan-lahan, bergetarlah seluruh tubuh Habibana` Ali. Dia menangis dan berkata,
"Marhaba bikum Yaaa Jiddii, Yaa Rosul Allah .."
Ternyata sosok tersebut adalah Rosul Allah SAW berada di hadapan al-Habib `Ali. Kemudian Rosul Allah SAW berkata, "Duhai anakku, sampaikan salamku kepada ummi-mu dan katakan kepadanya kalau aku menunggunya di sini .. !!"
Seolah-olah gempa. Bergetar sekujur tubuh al-Habib `Ali al-Habsyi, ia merangkak ke kamar ibundanya.
"Yaa `Ummi, aku telah bertemu kembali dengan Rosul Allah SAW dengan mata zhohirku dan Beliau menunggu Ummi di kamar` Ali .."
Ibunda beliau membuka pintu kamarnya seraya berkata, "Ini baru anakku engkau telah mendapat ridlo dari ku."
Masya Allah .. Inilah didikan dari seorang ibu kepada anaknya untuk mencintai Rosul Allah SAW.
Semoga kita di beri taufiq oleh Alloh swt untuk meniru dan mengikutinya. aamiin.
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد. []
Artikel Lainnya
-
5 Taman Bunga di Indonesia yang Tidak Kalah Indah dari Keukenhof di Belanda
10/03/2017 | Rihlah -
Pemuda Muslim Perlu Lebih Banyak Figur Seperti Ini
27/11/2016 | Teladan -
Waspada Penyakit Antraks – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
24/01/2017 | Kesehatan -
Mengenal Lebih Dekat Penulis Pidi Baiq di Acara Words Show
24/09/2017 | Teladan -
Peran Tasawuf dalam Merekonstruksi Problem Spiritualitas Manusia di Era Modern
27/03/2017 | Motivasi