Oleh, Vina Fitrotunnisa

Ilustrasi/www.greenprophet.com

Disiplin secara sederhana dapat dipahami sebagai tepat waktu, bertanggung jawab,  dapat dipercaya, mematuhi aturan dan tepat Janji. Dalam Al-Qur’an kata disiplin tidak dijelaskan secara khusus, namun istilah lain yang mengacu pada disiplin dijelaskan dalam beberapa ayat dan Hadis. Seperti yang terkandung dalam surah An-nisa ayat 59

“Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan Rasul (Nya), dan ulil amri diantara kamu, kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah di hari kemudian yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (An-nisa 59)

Dalam beberapa ayat pun Allah SWT bersumpah dgn waktu sepert Al-lail, As-Syams, Ad-dhuha dan Al-fajr. Pasti ada makna yang tersirat ketika Allah bersumpah dgn waktu yang identik diartikan dengan disiplin. Ketika orang berbicara “hei, kamu harus disiplin” maka disisi lain kalimat itu bisa diartikan “kamu harus tepat waktu”

Disiplin adalah faktor yang sangat penting pendukung kesuksesan, karena kita tidak bisa menggapai kesuksesan dengan berleha-leha, pastinya kita harus punya pengaturan waktu yang baik kapan harus beribadah,  belajar, bermain dsb. Jangan sampai dalam waktu 24 jam hanya kita gunakan untuk tidur dan bermain tanpa melakukan kebaikan. Pertanyaannya, kapan dan bagaimana disiplin harus dimulai. Psikolog berkebangsaan AS Jodi A Mindell Ph.D menjelaskan bahwa anak bisa diajarkan untuk disiplin sejak bayi dan cara mudah untuk mendisiplinkannya adalah dengan membuat rutinitas.

1. Membuat Jadwal Tidur

Ilustrasi/my3littlebirdsblog.com

Bayi baru lahir hingga 1 tahun biasanya menghabiskan 12-15 jam tidur selama sehari. Biasanya bayi belum bisa membedakan waktu kapan siang dan malam. Oleh karena itu orang tua harus mendisiplinkannya. Misalnya ketika bayi masih asyik bermain padahal sudah malam, para Ibu bisa menyusui sambil bershalawat atau menyanyikan lagu yang lembut, disamping itu jangan lupa untuk mematikan lampu agar suasana kamar menjadi redup. Dengan cara ini bayi akan mulai mengenali kapan siang (waktu untuk main) dan kapan malam (waktu untuk tidur.

2. Membuat Jadwal Makan

Ilustrasi/img.webmd.com

Karena aktifitas bayi masih sangat sederhana yaitu Makan, Tidur dan main. Cara mendisiplinkannya relatif lebih mudah. Bayi sampai usia 6 bulan hanya menkonsimsi Asi dan selanjutnya bisa diberikan makanan tambahan mulai dari makanan yg bertekstur lembut sampai makanan padat. Ketika bayi masih dibawah 6 bulan biasanya bayi akan menangis jika merasa lapar atau haus. Namun orang tua jangan selalu berpedoman pada isyarat bayi ketika hendak menyusui. Karena terkadang ada beberapa bayi yang sangat lama menghabiskan waktu untuk tidur. Jadi, sebisa mungkin setiap bayi tidur 2 jam dibangunkan lagi untuk menyusui.

3. Membuat Jadwal Main

Ilustrasi/Educational Toys Planet

Harus dipahami bersama bahwa ketika bayi baru lahir tersenyum bukan berarti tanda bahwa dia sadar dengan lingkungan sekitarnya. Kelak akan penulis bahas makna senyuman bayi dari bayi hingga anak-anak. Cara mengajak bayi bermain adalah dengan mengajaknya berbicara sesering mungkin. Karena bayi dibawah 1 tahun biasanya lebih senang bermain dengan manusia dibanding dengan objek atau mainan. Tapi bukan berarti para bunda tak boleh memberikan mainan untuk mereka. Justru orang tua pun harus memberikan mainan yang menstimulus bayi sesuai dengan tingkatan usinya. Misalnya bayi berusia 4 bulan diberikan mainan yang warnanya terang dan ada bunyinya.

Itulah beberapa cara untuk mendisiplinkan anak sejak bayi, karena menanamkan disiplin bisa orang tua tanamkan sejak bayi, dan terus menerus hingga dewasa walaupun kelak anak sekolah diluar rumah. Tetapi jika akar dan kebiasaan disiplin sudah menjadi kebiasaan, maka dimanapun anak kita hidup pasti akan disiplin. Yang harus jadi catatan adalah cara mendisiplinkan anak itu harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dan harus dicontohkan juga oleh orang tua. Mudah-mudahan bermanfaat.[]

 

 

Family / Parenting    Dibaca 2.317x