Melepas Anak Kuliah di Negeri Orang

Banyak pelajar yang harus menghapus mimpinya untuk kuliah negeri karena terbentur aturan orang tua (Foto: lesprivatbandung.com)

Penulis: Hj. Siti Nurul Kamalah, S.Pd.I

(Praktisi Pendidikan)

CONDONG-ONLINE.COM – Banyak orang setuju kuliah di luar negeri banyak manfaatnya. Tetapi banyak juga yang akhirnya mengurungkan niat karena banyak pertimbangan, misalnya karena beranggapan bahwa kuliah di luar negeri itu pasti mahal, atau orang tua tidak berani melepas anak terlalu jauh karena mengkhawatirkan keselamatan anak.

Fenomena orang tua yang melarang anak kuliah di luar negeri memiliki berbagai alasan. Alasan tersebut berdasarkan fakta dan mitos, namun ada beberapa mitos yang salah tentang kuliah di luar negeri. Berikut enam mitos yang salah tentang kuliah di luar negeri

1. Biaya Kuliah di Universitas Luar Negeri Mahal

Begitu mendengar kuliah ke luar negeri, yang pertama muncul di pikiran biasanya adalah biaya yang sangat mahal. Universitas luar negeri telah memikirkan solusi yang sangat baik, yaitu melalui program jalur (pathway). Tahukah bunda? Dengan program jalur, bunda bisa menghemat hingga ratusan juta.

2. Biaya hidup yang Mahal

Biaya hidup di luar negeri itu tergantung masing-masing. Biasanya untuk tahun pertama, akan lebih hemat bila tinggal di asrama dalam kampus. Dengan demikian dapat menghemat biaya transportasi harian. Menurut pengalaman mahasiswa-mahasiswa yang sudah berkuliah di luar negeri, ada banyak cara untuk berhemat di luar negeri. Selain itu, mahasiswa juga dapat bekerja part-time untuk meringankan biaya hidup.  

3. Sulit Berkomunikasi dengan Keluarga

Komunikasi dari luar negeri ke Indonesia sungguh tidak perlu dikhawatirkan. Dengan majunya teknologi komunikasi, mahasiswa tetap bisa lancar berkomunikasi dengan keluarga dan teman di negara asal dengan biaya terjangkau.

4. Orang Tua Mengkhawatirkan Keamanan Anak

Merupakan hal yang lumrah jika orang tua mengkhawatirkan keselamatan anak. Apalagi jika terpisah ribuan kilometer di luar negeri. Bagaimana jika harus lembur tugas kuliah sampai malam di kampus? Bagaimana jika harus belajar hingga larut malam di perpustakaan sewaktu masa ujian? Sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir. Karena kebanyakan universitas, menyediakan layanan keamanan 24 jam di asrama dan kampus. Bahkan juga disediakan fasilitas escort (mengantar pulang) jika mahasiswa pulang malam dari kampus. Jika tidak mendapatkan tempat tinggal di dalam kampus, universitas juga menyediakan daftar agen akomodasi atau tuan rumah homestay terpercaya.

5. Susah Mendapatkan Visa untuk Kuliah di Luar Negeri

Sebenarnya, jika telah memenuhi semua persyaratan, pengajuan visa pelajar luar negeri tidaklah susah. Persyaratan umum adalah telah diterima oleh universitas di luar negeri, memiliki paspor yang masih berlaku, kemudian mengikuti prosedur tahap per tahap sesuai petunjuk petugas imigrasi. Tetapi perlu diketahui, butuh waktu untuk mendapatkan visa pelajar, jadi disarankan untuk memulai mengajukan permohonan visa sesegera mungkin setelah mendapat surat penerimaan dari universitas.

6. Tidak Betah di Luar Negeri

Banyak yang berpikir pasti berat harus hidup sendiri di luar negeri. Harus mengurus segala hal sendiri, belum lagi jika menemukan kesulitan. Harus bertanya kepada siapa? Bagaimana jika sakit? Bagaimana jika tidak bisa mengikuti pelajaran? Di kampus, mahasiswa akan menemukan banyak orang yang mengalami hal yang sama, yaitu hidup jauh dari keluarga. Oleh karena itu kampus pasti mengadakan minggu orientasi sebelum perkuliahan dimulai. Inilah waktunya untuk mengenal kampus, berkenalan dengan dosen, staf universitas, dan teman-teman baru.

Jangan lupa juga, ada banyak komunitas pelajar Indonesia di luar negeri. Biasanya mahasiswa bisa menemukannya di kampus. Mereka adalah sumber yang tepat jika mahasiswa ingin mencari info tentang tempat ibadah, makanan halal, pasar atau supermarket yang menjual masakan Indonesia dan lain-lain. Biasanya mereka juga akan mengadakan acara di hari raya tertentu, misalnya seperti puasa bareng, HUT RI dan lain sebagainya, jadi mahasiswa tidak akan merasa kesepian.

Beragam mitos sulitnya kuliah di luar negeri menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang tua (Foto: t-vine,com)

Berbagai mitos tersebut tidak perlu dikhawatirkan oleh orang tua. Namun tentunya orang tua memiliki banyak hal yang perlu dipersiapkan sejak dini dengan pertimbangan yang sangat matang. Sebagai orang tua, Anda tentu tidak ingin segala sesuatunya menjadi sia-sia bukan? Karena itu pertimbangkan dan terapkan beberapa tips di bawah ini sebagai strategi dalam mempersiapkan anak kuliah di luar negeri.

1. Kemampuan Anak 

Hal utama yang paling penting untuk Anda ketahui dengan baik adalah mengenai kemampuan anak Anda sendiri, inilah poin utama yang wajib Anda cermati sebelum memikirkan berbagai hal lainnya. Anda tentu tidak ingin anak Anda kuliah di luar negeri dan berakhir dengan gelar “Mahasiswa Abadi” atau tiba-tiba di-drop out dari kampusnya karena tidak mampu mengikuti perkuliahan dengan baik, bukan?

Pastikan anak Anda memiliki kemampuan akademik yang baik, atau setidaknya sesuai dengan standar rata-rata yang ditetapkan di negara tujuan pendidikannya kelak, jangan memaksakan diri jika memang tidak yakin akan hal ini sejak awal. Jangan lupa untuk membekalinya dengan bahasa yang cukup baik dan sesuai dengan negara tujuan pendidikannya, setidaknya bahasa Inggris yang cukup baik, agar di sana dia bisa dengan mudah berkomunikasi dan mengikuti pendidikannya dengan baik.

2. Kemandirian Anak

Saat akan melepas anak kuliah ke luar negeri, maka akan sangat berbeda dengan melepasnya kuliah di kota atau provinsi lain di Indonesia. Jarak, biaya dan waktu tentu menjadi penghalang bagi Anda untuk selalu mengurus dan memenuhi segala kebutuhannya. Pastikan anak telah bisa mandiri dan mengurus segala sesuatunya dengan baik, sehingga Anda tidak perlu khawatir untuk melepasnya ke luar negeri.

3. Jurusan yang Diambil 

Berkomunikasilah dengan baik pada anak, bicarakan mengenai jurusan serta keahlian yang akan dipelajarinya selama di sana. Berikan gambaran mengenai hal tersebut, termasuk mengenai peluang kerjanya di tengah-tegah masyarakat luas. Jangan sampai anak kuliah ke luar negeri, hanya untuk mendalami ilmu yang tidak memiliki daya serap yang baik di lapangan kerja nantinya.

4. Biaya Kuliah

Pertimbangkan dan persiapkan dengan baik semua biaya pendidikan yang akan dikeluarkan selama di sana. Informasi mengenai hal ini bisa didapatkan dengan mudah melalui situs pendidikan luar negeri, biasanya mereka akan memuat secara rinci berbagai biaya dan juga mengenai kebutuhan lainnya selama pendidikan.

Salah satu untuk meminimalkan biaya hidup adalah dengan memilih lokasi yang ramah pelajar, misalnya memilih kota pelajar seperti Leeds di Inggris, yang menawarkan harga khusus pelajar hampir di semua tempat, termasuk untuk makan, keperluan dan hiburan. Membeli asuransi kesehatan juga akan sangat menghemat biaya kesehatan.

5. Berbagai Kebutuhan Anak Selama Kuliah 

Selain biaya kuliah, berbagai biaya lainnya juga patut untuk Anda perhitungkan sejak awal. Besaran biaya ini tentu akan bervariasi, tergantung gaya hidup dan juga kebiasaan dari anak Anda. Namun untuk informasi biaya standar yang dibutuhkan, biasanya bisa Anda dapatkan secara gratis melalui situs pendidikan luar negeri, di mana mereka akan menjabarkan dengan jelas mengenai segala biaya yang akan dikeluarkan selama kuliah nanti.

Pertimbangkan juga untuk membawa berbagai kebutuhan yang akan dibutuhkan di sana nantinya, seperti: jenis pakaian yang sesuai (tergantung pada musim), peralatan pendukung kuliah (laptop, alat tulis), obat-obatan tertentu yang mungkin akan dibutuhkan, dan berbagai kebutuhan lainnya yang sekiranya sulit didapatkan di sana.

6. Kebiasaan Hidup Hemat

Meski terbilang sulit, namun hal ini akan menjadi sebuah kebiasaan yang menguntungkan dan menyenangkan untuk dilakukan. Mulailah dengan cara menghemat penggunaan listrik dan juga air pada saat berada di rumah. Lalu, bisa dilanjutkan dengan penghematan uang jajan dan juga uang pulsa bulanan.

Saat berada di luar negeri, ada banyak hal yang bisa dihemat, antara lain: membeli kartu/tiket berlangganan untuk menggunakan jasa transportasi umum selama berada di luar negeri, membiasakan diri untuk lebih hemat listrik dan juga tagihan telepon, dan berbagai kebiasaan lainnya.[]

 

*)Artikel ini telah dimuat dalam Kolom Tarbiyah Rubrik Parenting Majalah Condong edisi 22 Tahun 2020

Family / Parenting    Dibaca 1.283x


Artikel Lainnya


Beri Komentar

  • TENTANG KAMI

    Majalah condong online seputar berita dan artikel tentang kajian/dunia islam, tips & inspiration, family, event, radio online, dll.

  • CONDONG-ONLINE.COM

  • Pengunjung Website