Castro dan ‘Nadzar’ Cukur Jenggot
Foto: Daily Mail/ Fidel Castro tokoh revolusi Kuba
CONDONG-ONLINE - Kuba berkabung sembilan hari setelah Raul Castro mengumumkan secara resmi tentang wafatnya tokoh revolusi Kuba Fidel Castro. Pria bernama lengkap Fidel Alejandro Castro Ruz ini meninggal di usia 90 tahun (1926-2016). Castro memimpin Kuba selama 50 tahun sampai akhirnya di tahun 2008 jabatan tersebut diberikan kepada adiknya Raul Catro karena alasan kesehatan.
Semasa muda, Castro kuliah di Universitas Havana dengan mengambil jurusan hukum. Setelah lulus ia dengan sukarela menawarkan layanan hukum gratis kepada orang miskin yang membutuhkan, tampaknya jiwa sosial Castro sudah terbentuk dari semasa ia masih duduk di bangku kuliah. Hal itu besar kemungkinan karena pergaulannya yang semasa kuliah sangat aktif terlibat dengan kelompok-kelompok politik dan revolusioner.
Kiprah gerakan revolusinya dimulai tahun 1953 ketika ia berupaya menggulingkan diktator militer, upaya tersebut gagal dan Castro berakhir dijeruji besi. Keadaan Kuba yang tidak stabil menimbulkan berbagai gejolak politik yang selalu diakhiri dengan kudeta. Setelah mendekam dipenjara selama dua tahun, Castro dibebaskan dimasa pemerintahan Fulgencio Batista.
Karena ketidak puasannya terhadap pemerintahan Batista, Castro melancarkan pemberontakan dengan berbagai tokoh lain seperti Che Guevara dan Camilo Cienfuegos dibawah dukungan Amerika Serikat ketika itu. Pemberontakan ini berhasil menggulingkan pemerintahan Batista dengan demikian Castro menjadi perdana mentri Kuba. Satu bulan setelah revolusi pecah, Castro mengutarakan ‘nadzar’ kepada media yang mewawancarainya satu setelah revolusi meletus.
“Saya tidak terpikirkan untuk mencukur jenggot saya, karena saya sudah terbiasa dengan jenggota saya. Jenggot ini berarti banyak untuk negara ini. Ketika saya memenuhi janji untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, saya akan mencukurnya,” (CBS:1959),
Sampai akhir khayatnya, penulis tidak menemukan bukti bahwa Castro menuntaskan ‘nadarnya’. Usut punya usut Castro menganggap kebiasaannya memanjangkan jenggot sebagai lambang komitmen pengabdiannya terhadap rakyat Kuba.
Jenggotanya telah menjadi simbol tersendiri yang melambangkan perjuangan dan pengorbanan bagi terwujudnya keadilan di Kuba dibawah naungan azas komunisme yang dielu-elukannya. Hal itu yang membuat Amerika berang. Sehingga memutuskan hubungan dengan Kuba dan melakukan pemboikotan secara ekonomi untuk melemahkan kekuatannya.
Untuk mendapat dukungan baik secara politik mau pun material, Castro dengan baik hati menjalin hubungan intim dengan Uni soviet sebagai soko guru ideologi komunisme. Meski akhirnya Kuba harus bertarung mati-matian menghadapi embargo Amerika ketika soviet bubar.
Sepak terjang Castro dalam mendirikan bangsa yang mandiri menjadi kisah panjang yang akan terus diperbincangkan tanpa bisa dipisahkan dengan berbagai kontroversinya. Castro dengan berani menentang Amerika sebagai negara adidaya karena ketidak setujuannya dengan sistem kapitalisme yang dianggap sebagai musuh besarnya. Amerika pun tak tinggal diam, berbagai upaya dilakukan untuk membumi hanguskan semangat revolusi Kuba melalui upaya pembunuhan tokoh utamanya Fidel Castro.
Castro telah tiada, namun apa yang telah dia perbuat selama hidupnya akan senantiasa diperbincangkan dan termaktub dalam kitab-kitab sakral berupa buku sejarah. Terlepas dari apa yang diperjuangkannya, Castro telah menunjukkan kepada dunia, bahwa tekad yang kuat menjadi modal utama dalam mewujudkan perubahan. (jajang J)
“Saya memulai revolusi dengan 82 orang. Jika saya harus melakukannya lagi, saya akan melakukannya dengan 10 atau 15 orang dengan kepercayaan diri yang tinggi. Tidaklah masalah jika jumlah orangnya kecil sepanjang adanya keyakinan dan rencana yang matang”
(Fidel Castro:1953)
Diolah dari berbagai sumber.
Artikel Lainnya
-
4 Kiat Mengatasi Masalah Besar Yang Membuat Stress
27/03/2017 | Motivasi -
Wujudkan Santri Sehat, Pesantren Condong Gelar Program Vaksinasi untuk Santri
11/08/2021 | Kesehatan -
KH. Mahmud Farid: Khidmah Merupakan Bakti Tertinggi Mahasiswa Guru Kepada Agama dan Pondok
01/05/2024 | Motivasi -
Libur Telah Tiba! Berikut 7 Tempat Wisata Populer yang Cocok untuk Liburan
31/12/2016 | Rihlah -
Didi Foundation: Langkah Besar Relawan Muda Peduli Lingkungan dan Pendidikan Anak
25/08/2017 | Teladan