Santri mendengarkan pesan dan nasihat (dok.condongmedia)

Melihat dinamika pesantren akhir-akhir ini sangat luar biasa. Terpaan badai demi badai permasalahan silih berganti berdatangan, ini membuktikan bahwasanya perjuangan dalam menanamkan akhlakul karimah didalam sanubari seseorang memang tidaklah mudah.

Dalam kata lain pesantren hari ini sedang pada fase diserang dari empat penjuru mata angin. Maka dengan adanya isu-isu mentereng mengenai pesantren, KH. Mahmud Farid pada Rabu malam (01/05) kembali memberikan petuahnya terkait isu-isu modern yang saat ini menerpa pesantren.

Dalam forum bernama Kamisan sebagai wadah re-charge jiwa para mahasiswa guru yang berada di Pesantren Condong, KH. Mahmud memberikan nasihat dalam menghadapi permasalahan didunia pesantren, salah satunya adalah krisis keteladanan bangsa ini tentang keikhlasan dan kesederhanaan.

KH. Mahmud Farid menyampaikan pesannya (dok.condongmedia)

KH. Mahmud berpesan kepada mahasiswa guru bahwasanya menjadi khadimul ma'had (pembantu pondok) adalah pekerjaan yang mulia, jangan sampai ada lagi orang yang meragukan kebarokahan dari khidmah pada agamanya. Mahasiswa guru ini adalah tonggak yang menanamkan jiwa keikhlasan, kesederhanaan dan kemandirian bagi santri.

"Besar sekali pahala bagi mahasiswa guru ini 'man dalla 'ala khairin falahu mitslu ajri faa'ilihi' silakan niatkan dengan ikhlas membangun Islam dengan melahirkan kader-kader terbaiknya, dari pengajaran kita kepada santri-santri di pesantren ini" pungkasnya dalam forum Kamisan malam hari ini.

Di akhir, beliau juga menyampaikan pengabdian atau khidmah ini adalah bentuk tertinggi dalam proses berbaktinya seorang manusia kepada agama dan tuhannya, "jangan meragukan apa-apa lagi tentang hal itu" tambahnya. []

Tips and Inspiration / Motivasi    Dibaca 264x