Penyesalan yang Sia-Sia – Kandungan Q.S. Al-Mulk (67: 6-11)
Ilustrasi: jokowarino.id
Dalam beberapa tempat di al-Qur’an, Allah swt mendeskripsikan pedihnya siksa neraka yang diperuntukkan bagi orang-orang kafir, yang mengingkari eksistensi Tuhan dan menolak untuk menjalankan syariat-Nya yang dibawa oleh para rasul.
CONDONG-ONLINE - Dalam Q.S. Al-Mulk (67: 6-11) misalnya Dia menyebut neraka sebagai sejelek-jeleknya tempat kembali bagi manusia, tatkala mereka memasuki negeri akhirat. Neraka akan menyambut para calon penghuninya dengan lengkingan yang menggelegar seperti erangan keledai yang begitu memekikan telinga. Hampir saja neraka terbelah karena erangan kemarahan yang sangat memuncak ketika kaum kafir hendak dijebloskan ke dalamnya.
Seperti dalam ayat-ayat lain yang menggambarkan pedihnya siksa neraka, tipikal ayat seperti ini selalu bersifat fenomenal dan dahsyat. Hal ini seakan ingin menunjukan betapa hinanya pengingkaran terhadap Tuhan dan syariat-Nya yang dibawa oleh para rasul selama hidup di dunia.
Beberapa ahli berpendapat bahwa deskripsi detail tentang pedihnya neraka – dan indahnya surga – mengandung makna majazi, mengingat dalam keterangan lain disebutkan bahwa gambaran tentang keindahan surga tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia. Artinya, kita tidak mungkin bisa membayangkan apa yang terjadi di sana, sama persis dengan apa yang kita temui di dunia.
Intinya, gambaran tersebut hanya ingin menunjukan betapa indahnya kenikmatan surga dan pedihnya siksa neraka tanpa berpretensi untuk memberikan deskripsi detail tentang apa yang terjadi di sana secara real.
***
Gambaran tentang pedihnya siksa neraka selalu disisipi ungkapan penyesalan yang dilontarkan oleh kaum kafir yang secara nyata melihat kebenaran kalam Tuhan ketika mereka sudah masuk ke alam akhirat. Dalam Q.S. An-Naba’ (78: 40) diceritakan bahwa kaum kafir berharap dilahirkan menjadi debu saja tatkala melihat hisaban amalan mereka di dunia dan bayangan pedihnya siksa neraka yang akan mereka hadapi.
Dalam Q.S. Al-Mulk (67: 6-11) pun diceritakan penyesalan kaum kafir karena mereka tidak mau menggunakan akal dan telinga mereka untuk mencerna kebenaran yang dibawa oleh para rasul, sehingga harus menanggung konsekuensinya di akhirat. Namun tentunya, penyesalan itu adalah sia-sia dan mereka akan tetap terjauh dari rahmat Allah swt di alam akhirat. (*)
Artikel Lainnya
-
Mengestapetkan Nilai-nilai Historitas Islam Melalui Peringatan Maulid Nabi
14/12/2016 | Sejarah Islam -
Begini Tata Cara Salat Idul Adha
31/08/2017 | Fiqh -
Ini Sebab Mengapa Kamu Wajib Belajar Ilmu Agama
26/11/2016 | Tafsir -
Membangun Peradaban dengan Mengembangkan Tradisi "Sillah Ilmiah" dan "Ukhuwah Ilmiah"
29/01/2017 | Sejarah Islam -
Fenomena Menikahi Orang Musyrik, Bolehkah?
23/08/2022 | Tafsir