Membangun Peradaban Qur’ani
Picture : dakwatuna.com
Oleh: Nida Husna Abdul Malik*
Tantangan terbesar bagi ummat Islam dewasa ini bukanlah hanya sekedar peperangan berupa bom atom atau senjata lainnya melainkan infiltrasi ideologi barat sekuler seperti sekularisme, libelarisme, feminisme, radikalsime, pluralisme dan lain lain. Hal ini sudah mengakar dalam kehidupan manusia dibelahan dunia bahkan sudah berkembang menjadi sebuah peradaban barat. Sejatinya seorang muslim yang baik tidak terkontaminasi oleh faham theologi demikian, tetapi sudah menjadi keladziman bagi seorang muslim untuk memotori peradaban manusia dengan manba spesialisnya (al-Qur’an al-Karim). Oleh karena itu, mari kita bangun peradaban ini dengan peradaban Qur`ani
Barang siapa yang hafal dan faham makna serta kandungan ayat al-Qur’an, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan didunia maupun diakhirat, Tadabbur. Manfaatnya, di dunia ia akan mendapatkan keuntungan berupa "al-Anfal" atau "al-Ghanimah". Adapun keuntungan diakhirat, ia akan mendapatkan surga bagi orang-orang syahid, sedikitpun tidak ada keraguan didalamnya. "Tadabbur itu belajar, mempelajari dan mengambil pelajaran atau belajar dari qishah serta hikayah yang semuanya terdapat dalam al-Qur’an". Begitu ujar “Al-Ustadz Bachtiar Nasir, Lc” dalam acara silaturahim bersama peserta SPL Ushuluddin VI di AQL. Maka, mari kita mulai membaca, memahami makna serta mengamalkan kandungan ayat suci al-Qur’an dalam rangka membangun peradaban islami yang Qur`ani.
Kejadian yang sangat tragis kontemporer ini yaitu demo aksi damai 411, 212. Hal ini membuktikan bahwa Allah menggeretakan hati muslimin yang paham akan makna dan mencintai ayat suci al-Qur’an atau sebaliknya. Sangat mudah sekali untuk mengklasifikasikan antara "mukmin haqiqi" dan "ghairi haqiqi" pada kejadian itu. Secara tidak langsung penista agama/ayat al-Qur’an bukanlah hal yang sepele melainkan merusak pedoman hidup bahkan merusak peradaban Islami. Apalagi ketika banyak orang yang pro dan kontra terhadap aksi ini, maka sangat jelas siapa mereka yang benar dan siapa mereka yang salah. Dari tragedi ini, peradaban Islam sedang dipora-porandakan oleh Yahudi dan Nashrani. Bukti nyata yang dapat diketahui bisa dianalisa dipelbagai isu saat ini. Hematnya, aksi bela Islam ini merupakan tadzbir rabbani sebagai bentuk peringatan bahwa begitu suci dan mulianya al-Qur’an al-Karim.
Jika kita analisis, maka seyogyanya seorang Muslim berusaha dan berupaya membangun peradaban yang didasari dengan al-Qur’an. Salah satu contohnya adalah dengan mengadakan pengajian khusus kajian al-Qur’an dengan mendatangkan nara sumber yang mautsuq dan mengkajinya berdasarkan referensi otoritatif. Hal terpenting dalam membangun peradaban adalah memegang setiap kepala masyarakat, karena meraka merupakan titik motorik masyarakat. Oleh karena itu, mari kita bangun dari sekarang. Kalau bukan kita yang membangun peradaban Qur’ani, siapa lagi? Dan kalau bukan dari sekarang memulainya, kapan lagi?
Pada hakikatnya, posisi manusia sejatinya laksana bejana kosong yang siap diisi dengan air. Seorang Mukhlis adalah mereka yang hatinya kosong siap diisi dengan ajaran-ajaran Islam. Banyak realita yang terjadi dewasa ini dan semuanya sesuai dengan ayat-ayat al-Qur’an dan al-Hadits, seperti Qishohnya Muhammad El-Fatih yang dapat membuka qonstatinopel dan masih contoh lainnya. Subhanallah
Menurut hemat penulis, tidaklah maju suatu peradaban jika tidak didasarkan pada al-Quran. Karena sesungguhnya peradaban yang maju dibangun sesuai dengan ajaran al-Quran dan al-Hadits sebagaimana dicontohkan Rasulullah dalam membangun sebuah momentum peradaban dunia yang terekam menjadi piagam Madinah. Alhasil, Peradaban Qur`ani akan membawa kita menuju mardhatillah, Insyaallah. Wallahu Tabaraka Wataala A`lam Bisshawab.
*Mahasiswa Prodi Aqidah Filsafat Fakultas Ushuludin Universitas Darussalam Gontor
Editor: Agus Riyadi, S.Pd.I
Artikel Lainnya
-
Islam di Xianjiang: Muslim Uighur dan Hati yang Disakiti
03/02/2017 | Internasional -
Refleksi Fenomena Ibu Kota
26/02/2017 | Nasional -
FUI Siapkan 250 Ribu Boks Makanan untuk Massa Aksi 112
11/02/2017 | Nasional -
Menikah di Katedral Saat Aksi 112, Pengantin Ini Dipayungi FPI
27/02/2017 | Nasional -
Infiltrasi Sekularisme Terhadap Sistem Politik Indonesia
13/01/2017 | Nasional