Ramadan Produktif, Anggota Ekskul Sastra Matapena Tahun 2021 Luncurkan Buku Kumpulan Sajak (Part 2)

Talkshow bersama penulis buku antologi sajak (Dok. Condong Online)

WWW.CONDONG-ONLINE.COM, Tasikmalaya – Peluncuran buku “Rasa untuk yang Masih di Hati” karya anggota Matapena angkatan tahun 2021 kembali berlanjut bakda duhur untuk sesi santri putra. Sebelum acara dimulai, tampak para peserta mengantre untuk melakukan registrasi ulang sekaligus mendapatkan buku.

Sama halnya dengan putri, acara diawali pembukaan dan sambutan-sambutan. Setelahnya bedah buku kumpulan sajak pun digelar dengan moderator Rizki, santri kelas XI dan narasumber Mufidz At-Thoriq Syarifuddin yang merupakan penulis Tasikmalaya sekaligus pemilik Penerbitan Buku Langgam Pustaka.

Selama membedah buku, Kang Mufidz mengaku tertarik dengan tiga puisi dalam buku antologi sajak “Rasa untuk yang Masih di Hati”.

“Coba buka halaman sebelas, di sana ada sajak berjudul Fana karya Icep. Saya sangat menyukai dua baris pertama dalam sajak itu. Napas akhir terembus, ketika nyawa terputus. Dia memulai dua bait pertama dengan kalimat yang kompleks.” Ujar Kang Mufidz.

Sarasehan sastra dan bedah buku bersama penulis Mufidz Ath-Thoriq Syarifuddin (Dok. Condong Online)

Selain Fana, dua sajak lainnya yang dibedah Kang Mufidz adalah Kelabu karya Ryan Ardiansyah, dan Senja Akhir Cerita karya Wildan Miftahul Fauzan. Dalam buku Antologi Sajak ini sendiri terdapat 22 sajak yang ditulis oleh 12 penulis. Ke-22 sajak ini terkumpul dalam Sajak-Sajak Para Lelaki Sejati.

Selain membedah buku, Kang Mufidz tidak lupa berbagi ilmu tentang pengetahuan kesusastraan yang disambut antusias oleh para peserta.

Selepas Asar, acara kembali dilanjutkan dengan agenda Peluncuran Buku dan Talkshow bersama penulis. Adapun penulis yang dapat hadir antara lain: M. Riyadi Nugraha, Arya Nugraha, Ryan Ardiansyah, Naufal Hibban Firdaus, dan Faisal. Tiga dari mereka akan melanjutkan pendidikan di STIABi Riyadlul Ulum dan mengabdi untuk pondok. Sedangkan dua lainnya melanjutkan studi di UNPAD dan mondok.

Dalam sesi talkhsow, Host Rizki mengajukan pertanyaan mengapa nama penulis yang tercantum di cover buku adalah M. Riyadi Nugraha.

“Setahu saya, kalau kita membuat buku antologi, nama yang tercantum di PESPURNAS saat mengajukan ISBN tidak bisa semuanya, melainkan hanya satu, maka ditulislah M. Riyadi Nugraha, dkk. Dan kenapa harus saya? Mungkin karena yang pertama kali menggagas ide pembuatan buku ini adalah saya.” Tutur Riyadi.

Pertanyaan lainnya dijawab oleh Ryan Ardiansyah ketika Host Rizki bertanya apa harapan ke depan setelah menulis buku ini.

“Kebetulan saya selaku CAMABA di UNPAD, saya sudah mulai berkomunikasi dengan kakak tingkat alumni Condong di sana. Kami memiliki gagasan untuk membuat semacam komunitas lagi yang concern pada bidang literasi. Mohon doa dari semuanya.” Ujar Ryan.

Adapun Arya memiliki jawaban yang lain, mengingat dirinya akan kembali melanjutkan pengabdian di Pesantren Condong, ia berkeinginan untuk menyelesaikan ide tulisannya yang pernah terbengkalai.

“Dulu saya sudah berencana untuk menulis buku berjudul 10.10 yang berisi kegiatan santri pada pukul segitu yang bertepatan dengan waktu istirahat. Ada yang jajan, ada yang salat duha, tidur, ke wartel, atau bahkan ada yang kabur, hehe. Jadi menurut saya ini hal unik yang bisa dijadikan karya tulis. Mudah-mudahan saya bisa menyelesaikannya suatu hari nanti.” Ungkap Arya.

Foto bersama audiens dan penulis buku (Dok. Condong Online)

Selain itu, Riyadi mengungkapkan bahwa pembuatan buku ini cenderung singkat. Proses penulisan sajaknya hanya memakan waktu dua pekan, meski beberapa dari penulis harus selalu terus diingatkan dan ditagih.

Setelah sesi talkshow usai, para penulis menggelar sesi book signing hingga menjelang magrib. Panitia yang telah mempersiapkan takjil, mengajak peserta dan para penulis untuk iftar bersama. Sebelum iftar, acara terlebih dahulu ditutup dengan foto bersama dan pembacaan doa.

Alhamdulillah meskipun kita tengah berada di bulan Ramadan, namun kita harus tetap produktif, tidak boleh malas-malasan, salah satunya dengan adanya kegiatan ini.” Ujar Usth Lena.[]  

Community / Matapena    Dibaca 1.151x


Artikel Lainnya


Beri Komentar

  • TENTANG KAMI

    Majalah condong online seputar berita dan artikel tentang kajian/dunia islam, tips & inspiration, family, event, radio online, dll.

  • CONDONG-ONLINE.COM

  • Pengunjung Website