MPLP 2021: Mengenal Pondok dengan Acara yang Asyik dan Edukatif
Penyematan tanda peserta oleh Pimpinan Pesantren Condong, KH. Diding Darul Falah (Foto: Dok. Condong Online)
CONDONG-ONLINE.COM, Tasikmalaya – Setibanya santri baru di Pesantren Condong, pihak pondok pun segera menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Pondok (MPLP) yang berlangsung selama tiga hari, Senin-Rabu (5-7/7/2021). Bentuk acara yang disuguhkan bervariasi, dari mulai pemaparan materi dari A sampai Z perihal Kepesantrenan bersama Asatiz dan Ustazat senior, sampai games edukatif dan outbound bersama Kwarcab Kota Tasikmalaya.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Pimpinan Pesantren, KH. Diding Darul Falah, yang turut disaksikan oleh seluruh stakeholder pondok dan santri baru kelas VII dan kelas X Intensif.
Adapun materi pertama diawali oleh dr. Muhammad Iqbal selaku Kepala Klinik Ruwada Medika. Materi yang beliau bawakan adalah mengenai cara menjaga kesehatan ketika mondok.
”Kalian itu dididik mandiri agar bisa jaga kesehatan dan kebersihan sendiri.”Papar dr. Iqbal.
Di sela-sela materi, panitia MPLP banyak memutar video yang berkenaan dengan pondok, seperti pengenalan nilai-nilai dan falsafah pondok, mengenal rumah-rumah keluarga pondok, dll.
Setelah itu materi dilanjut oleh Ustazah Titim Siti Fatimah, M.Pd. dengan tema pengenalan disiplin santri.
“Menjadi santri berarti siap untuk menjadi seorang yang disiplin.” Ucap beliau.
Selepas zuhur, santri baru disuguhi dengan games yang menyenangkan, seperti tarik sarung, balap karung, dan memasukan paku ke dalam botol. Kemudian, untuk santri putra, kegiatan dilanjut pada malam hari dengan praktik penggunaan sarung yang baik oleh mudabbir kamar masing-masing yang dibimbing oleh wali kamar.
Adapun pada hari kedua, pemateri pertama adalah Ustazah Lia Kholifah, dengan materi “Pentingnya Menjaga Tatakrama dan Etika. Dilanjut oleh Ustaz M. Syahrul Zaky romadhoni, M.A.Ed. yang membawakan materi “Sistem Keterpaduan Condong.”
“Fungsi kita menggabungkan tiga sintesa kurikulum, agar kalian tidak pandai di ilmu-ilmu agama saja, tapi ilmu umum juga.” Papar beliau.
Untuk menghindari rasa jenuh sekaligus melatih keberanian dan mental santri baru, di sela-sela materi panitia memberikan kesempatan peserta untuk bertanya jawab dengan pemateri. Mereka yang berani maju secara otomatis mendapatkan doorprize dari panitia.
dr. Muhammad Iqbal selaku Kepala Klinik Ruwada Medika memaparkan materi cara menjaga kesehatan di pondok (Foto: Dok. Condong Online)
Di siang hari, seperti biasa santri baru kembali mengisi kegiatan dengan games seperti tarik tambang dan makan kerupuk.
Pada hari terakhir, Ustazah Yulianti Hasani membawakan materi “Bahasa Sebagai Mahkota Pondok.”
“By language we can dominate the world, maka dari itu pelajarilah bahasa agar kamu mudah mempelajari hal lainnya.” Ucap beliau.
Pemateri terakhir berasal dari tim Bimbingan dan Konseling (BK) antara lain: Ustaz Fahmi Dzikri Arrija, Ustazah Annisatul Majalis, dan Ibu Kiki.
“Jika kalian punya sesuatu yang ingin disampaikan atau curhat, kami tim BK siap untuk menampung semua keluhan kalian.” Tutur Ustaz Fahmi.
Selain pemaparan materi, pada hari terakhir ada pengenalan pramuka bersama Kwarcab Kota Tasikmalaya. Selain itu, santri baru pun mengikuti games yang menyenangkan, yaitu Paint Ball, Flying Fox, dan Arung Jeram yang berlokasi di Lapangan Pangadegan dan Kolam Pemancingan milik pondok.
Kegiatan MPLP diakhiri dengan pengumuman peserta berperstasi selama mengikuti MPLP. Mereka adalah Munzir Azzamzami, sebagai peserta teraktif dari SMP, dan Imron Zain Muslim dari SMA. Ada pula kategori peserta terdisiplin untuk tingkat SMP yang jatuh kepada Agni Muhaimin Nawawi, sedangkan tingkat SMA diraih Teza Syawal Romansyah.
“MPLP ini sangat menyenangkan, karena selain menyimak materi, kita juga disuguhi berbagai permainan, dan ice break yang menyenangkan.” Ujar Munzir Azzamzami, salah satu peserta MPLP yang juga menjadi peserta teraktif.
Diharapkan dengan berakhirnya MPLP, santri baru dapat mengenal lebih dalam mengenai pondok pesantren yang mereka tinggali sekarang, dari mulai nilai dan falsafal pondok, system dan kurikulum pembelajaran, pola pengasuhan santri, dsb. Selain itu, yang tak kalah penting, mereka dapat menjali ikatan pertemanan dan persaudaraan dengan teman baru dari berbagai daerah di Indonesia.[]
Artikel Lainnya
-
Selamat! Rasyad Habib Assyafi’i Terpilih Sebagai Ketua Umum Ikatan Dokter Santri Jawa Barat dan Nasional
11/12/2022 | News -
SMPT RUWADA Putri Kembali Juarai Pentas PAI Tingkat Kota Tasik
28/03/2018 | News -
International Education Fair #3 Membuka Minat dan Wawasan Santri Menuju Jenjang Perguruan Tinggi
29/01/2020 | News -
Festival Bahasa Arab di Pesantren Condong
12/09/2017 | News -
Lagi, Dua Santri SMP Terpadu Juara Karate KOSN 2021
04/07/2021 | News