Durus Naqd Tarbiyah Amaliyah Hasilkan Guru Mukhlisin
CONDONG-ONLINE.COM- CONDONG, TASIKMALAYA. Tepat pada hari Senin (30/12/19) praktik Tarbiyah Amaliyah perdana bagi Siswa Siswi kelas 6 KMI resmi dimulai dan digelar di dua titik yaitu di Auditorium Utama dan Aula Ibnu Malik Lt 2. Sebelum menempuh proses praktik mengajar ini, setiap santri diwajibkan untuk mengikuti pengarahan dari Bapak Pimpinan, Bapak Direktur KMI dan para Asatidz Senior. Dilanjutkan dengan ujian pelajaran tarbiyah amaliyah, demi mengasah pengetahuan mereka dalam hal belajar mengajar.
Setelah beberapa proses ini terlampaui barulah mereka dapat memulai praktik mengajar. Dari keseluruhan Siswa Siswi kelas 6 yang berjumlah 345 orang, mereka tersebar menjadi 4 bagian yang bertugas sebagai muntaqid (pengevaluasi praktik mengajar) dengan dibimbing oleh segenap Asatidz dan Ustadzat, sedang dari keseluruhan santri kelas 6 mereka yang terpilih untuk menerapkan praktik mengajar perdana ini.
Setelah praktek mengajar usai, maka dilanjutkan dengan darsu naqd atau evaluasi dari praktik mengajar yang telah dilaksanakan, sebagai langkah penilaian atas praktik yang telah dilaksanakan. Evaluasi ini disampaikan oleh masing-masing muntaqid/at yang mengikuti proses praktik mengajar tersebut. Dalam darsu naqd ini seorang guru yang mengajar pada waktu itu harus ikhlas, rela dan ridho dikritik oleh teman-temannya. Hal ini tak lain hanya untuk perbaikan. “In nuriidu illa al-Islah mastatho’naa”.
Dalam hal ini seorang guru dievaluasi dari segi metodik didaktik yang digunakan dalam proses pembelajaran (thoriqatu tadris), kesempurnaan materi (maaddah) yang disampaikan, kondisi guru ketika melaksanakan proses pembelajaran (ahwalul mudarris), dan kemampuan guru dalam mengkomunikasikan bahasanya (lughotul mudarris). Berbagai pembekalan telah disampaikan, tarbiyah amaliyah perdana telah dilaksanakan itu semua bertujuan membentuk guru yang ikhlas (mukhlis), handal dan professional.
Tidak hanya mereka yang terpilih saja yang mempraktikkan proses mengajar dihadapan teman-teman mereka, tetapi setiap orang dari mereka pun akan mendapat giliran untuk praktik mengajardi setiap harinya. Dan materi yang diajarkan bermacam-macam dengan kelas yang berbeda-beda. Tentunya sesuai dengan pilihan yang mereka jatuhkan dan kemampuan diri dari setiap santri. Fase ini berlangsung selama 16 hari yakni hingga hari Ahad (12/1/20).
Hal yang perlu dipersiapkan oleh masing-masing santri tidak hanya datang dari persiapan jasmani dan rohani, tetapi juga harus mampu menjadi qudwah atau contoh teladan yang baik, baik bagi sesama calon guru maupun bagi santri lain sebagai adik kelas mereka. Pun mereka dituntut untuk memiliki kafa’ah lughawiyah (keterampilan berbahasa yang baik dan benar) sehingga dapat memberikan kesan yang baik bagi adik kelas mereka yang kelak akan menjadi kader umat setelah mereka.
Semoga dengan adanya tarbiyah amaliyah ini, dapat menjadi sarana peningkatan kualitas guru dan memberikan dampak baik serta bermanfaat bagi kemajuan prestasi anak bangsa di tanah air. Aamiin. (Azam)
Photo by Condong-online.com
Artikel Lainnya
-
Radio Ruwada Fm Melakukan Studi Banding ke Radio MQ Fm Bandung
18/02/2017 | News -
Zaman Serba Digital, Pesantren Condong Luncurkan CED sebagai Pusat Keuangan Pondok
24/08/2021 | News -
Perwakilan Santri Pesantren Condong Kembali Boyong Piala Dalam Event Expo dan Festival Santri Jawa Barat 2022
20/10/2022 | News -
Akhiri Masa Nyantri di Pesantren Condong, Santri Akhir KMI 2023 Ikuti Haflah Ikhtitam
28/06/2023 | News -
Perwakilan SMPT Riyadlul `Ulum Wadda`wah Putra dan Putri Berhasil Menyabet Juara Umum Pada Perlombaan Islamic Talent Show 2022
18/10/2022 | News