Mewaspadai Ideologi Komunis (Part 1)
Dewasa ini muncul usaha-usaha sejumlah kelompok yang ingin memutarbalikkan fakta sejarah tentang komunisme. Komunisme digambarkan sebagai “ideologi baik” yang memperjuangkan kepentingan rakyat. TNI dan Nahdhatul Ulama (NU) yang berhasil mematahkan aksi-aksi anarkis PKI tahun 1965 justru dituduh sebagai pelaku kejahatan HAM dan bertanggung jawab atas korban-korban yang jatuh dari pihak PKI. Mereka bahkan dianggap sebagai alat negara-negara kapitalis untuk membersihkan komunis. Padahal perlawanan besar-besar terhadap PKI ketika itu merupakan respon rakyat Indonesia, khususnya umat Islam atas rangkaian tindakan anarkis PKI semenjak pemberontakan 1926, pemberontakan 1948 hingga pemberontakan 1965. Alhasil pembersihan PKI tahun 1965-1966 adalah akibat dari ulah anarkis mereka sendiri.
CONDONG-ONLINE - Ideologi komunisme merupakan ideologi paling kontroversial dalam sejarah kehidupan manusia modern. Tidak ada teori sosialisme yang berdampak lebih besar terhadap dunia modern ketimbang teori yang digagas oleh Karl Marx dan Frederick Engels ini. Dalam kurun waktu kurang dari satu abad setelah kematian Marx. Singkatnya ideologi ini telah berhasil mempengaruhi sepertiga wilayah dunia, memantik revolusi melawan kekuasaan di berbagai belahan dunia.
Vladimir Iliych Lenin, pemimpin partai komunis Rusia, merupakan orang yang paling berperan dalam merealisasikan teori-teori komunisme Marx ke dalam tindakan nyata. Ia merupakan orang yang pertama kali mendirikan negara berdasarkan ideologi komunisme; Union of Soviet Socialist Republic atau Republik Sosialis Uni Soviet, setelah sebelumnya berhasil merebut kekuasaan Rusia dari Dinasti Czar melalui revolusi Rusia 1917. Menariknya, meski pada akhirnya prediksi-prediksi Marx mengenai sejarah manusia di masa depan banyak yang tidak terbukti bahkan di Uni Soviet dan negara-negara Komunis lainnya sekalipun, namun ide-ide Marx hingga kini mampu mempengaruhi arah kajian dari para pendukung dan penentangnya.
Komunis dan Perkembangannya
Istilah komunisme (communism) merupakan istilah yang muncul sekitar tahun 1840-an. Istilah ini merujuk kepada pergerakan sosial politik yang terjadi di Prancis ketika itu. Ia merupakan sinonim dari sosialisme ilmiah yang di rumuskan oleh Marx dan Engels. Penggunaan Istilah komunisme bertujuan sebagai pembeda antara gerakan sosialisme ilmiah mereka dengan sosialisme-sosialisme sebelumnya yang menurut mereka masih bersifat utopian. Komunisme secara bahasa berarti paham kebersamaan. Sebagai satu istilah dari pergerakan yang lahir di Prancis, ia diambil dari bahasa Perancis commune (noun), semakna dengan kata common dalam bahasa Inggris, akar katanya dari bahasa Latin comun, yang artinya publik, bersama, umum atau universal.
Istilah commune dalam kehidupan masyarakat Perancis abad 19 telah memiliki pengertian tersendiri; Pertama, berarti sekelompok manusia, yang tidak terbatas hanya satu keluarga, hidup bersama dan berbagi kepemilikan serta tanggung jawab. Kedua, maksudnya yakni daerah terkecil dari pemerintahan lokal di Prancis yang memiliki sistem pemerintahan mandiri. Sehingga istilah komunis di Prancis masih dalam keadaan yang kabur, semu atau samar.
Diskursus mengenai komunisme dari waktu ke waktu mengalami perkembangan. Komunisme modern tidak membatasi diri pada teori-teori Marx dan Engels semata. Ia lebih cenderung kepada gerakan sosial-politik dari kelompok komunis revolusioner dalam merebut dan menjalankan kekuasaan. Ciri utamanya adalah sifatnya yang totalitarian, di mana partai mengatur segala aspek kehidupan rakyatnya termasuk dalam beragama. Ia merupakan kumpulan teori dan praktek tokoh-tokoh besar komunis seperti Lenin, Stalin dan Mao, dalam upaya mereka untuk menyesuaikan doktrin-doktrin komunisme dengan realitas sosial-politik yang dihadapi masing-masing tokoh. Doktrin doktrin komunisme bersifat antroposentris, di mana pembebasan kelas proletariat sebagai kelas tertindas merupakan isu utamanya. Bersambung ke sini..
Artikel Lainnya
-
Benarkah 1 Masehi Sebagai Kelahiran Yesus?
08/01/2020 | Sejarah Islam -
Tafsir Surat Al Zalzalah: Kebaikan dan Kejelekan Walau Sebesar Dzarrah akan Dibalas
02/01/2017 | Tafsir -
Produk Halal dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains
21/03/2017 | Tafsir -
Kenikmatan yang Mencukupi – Kandungan Q.S. An-Naba’ 31-36
09/04/2017 | Tafsir -
Ramadan Sebagai Sarana Tadzhibun Nafsi
18/04/2020 | Sejarah Islam