Hijrah Ilmiyah Atau Tetap Jahiliyah? (Part 2)

Foto: Aboutislam.net

CONDONG-ONLINE - Di samping itu, Hijrah juga syarat memperoleh perlindungan bagi seorang Mukmin dari saudara-saudaranya yang lain. Allah berfirman dalam surat Al-Anfal, ayat 72 “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi (saling menolong)”.

Dalam tradisi keilmuan islam terdapat beberapa urgensi dan tujuan hijrah. Artinya berhijrah dari hal-hal negatif menuju hal-hal yang positif, berhijrah dari jahiliyah menuju ilmiyah. Diantara tujuan berhijrah adalah : Pertama, Jalan meraih derajat agung di sisi Allah dan kemenangan di akhirat, sebagaimana firman-Nya dalam surat At-taubah ayat 20: “Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah derajatnya paling tinggi di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”.

Kedua, Jalan meraih kawasan atau negeri yang luas, kelapangan rezki dan jaminan meraih syurga, sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surat Annisa’ ayat 100: “Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Ketiga, Hijrah adalah bukti nyata bagi orang-orang yang benar-benar beriman pada Allah dan Rasul-Nya, serta jaminan bagi mereka memperoleh ampunan dan syurga Allah. Allah berfirman dalam surat Al-Anfal ayat 74: “Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia”.

Keempat, Hijrah itu juga bukti solidaritas, kesetiakawanan dan loyalitas sesama kaum Mukmin, serta bukti termasuk ke dalam golongan umat Nabi Muhammad Saw. seperti yang Alllah jelaskan dalam surat Al-Anfal ayat 75: “Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu (juga). Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.

Kelima, Hijrah adalah jalan mewujudkan loyalitas di antara kaum Muslimin sehingga mereka solid. Sedangkan loyalitas dan soliditas kaum Muslimin itu menjadi syarat mutlak dalam menghentikan kekacauan dan kerusakan yang dilakukan kaum kafir di atas bumi ini, seperti yang Allah firmankan dalam surat Al-Anfal ayat 73: “Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu (saling memberikan loyalitas/ al-walak) niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar”.

Keenam, Hijrah adalah jalan meraih keridhaan Allah dan syurga di akhirat kelak, seperti yang dijelaskan Allah dalalm surat At-taubah ayat 100: ” Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar”.

Ketujuh, Hijrah adalah jalan meraih rahmat (kasih sayang) Allah dan ampunan-Nya. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 218: ” Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Terakhir, Mati yang terbaik adalah dalam keadaan berjihad dan berhijrah. Di samping itu, Hijrah dan Jihad adalah jalan terbaik meraih rezki dan syurga Allah, sebagaimana yang dijelaskan-Nya dalam surat Al-Hajj ayat 58 & 59: “Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka di bunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezki yang baik (syurga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezki. (58) Sesungguhnya Allah akan memasukkan mereka ke dalam suatu tempat (syurga) yang mereka menyukainya. Dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun (59)”.

Dalam kondisi negeri yang dewasa ini diperlukan hijrah ilmiah. Dimana kondisi umat Islam yang terpuruk dalam berbagai lapangan kehidupan. Khususnya keterpurukan keimanan, akhlak, pendidikan dan ilmu pengtahuan serta ekonomi. Dalam situasi jahiliyah yang mendominasi sistem dan gaya kehidupan “life style” umat dan negeri kita seperti sekarang ini, dalam kondisi di mana kemungkaran dan maksiat merajalela di negeri ini sebagai akibat sistem jahiliyah yang diterapkan, dan dalam kondisi penjajahan modern dan dominasi asing dalam berbagai lapangan kehidupan Negara da umat kita saat ini, maka hijrah ilmiah mutlak diperlukan.

Hijrah ilmiah adalah solusi dari berbagai kondisi pahit yang sedang kita hadapi dewasa ini. Artinya Hijrah menuju jalan kemerdekaan dari belenggu dan penjajahan sistem jahiliyah yang dipaksakan kepada negeri dan umat kita. Hijrah menuju pendidikan yang bermutu dan berarti dengan sistem ilmiah sesuai dengan konsep dan ajaran islam. Hijrah menuju kesejahteraan perekonomian yang ilmiah dengan sistem ekonomi syariah. Hijrah menuju politik ilmiah dengan konsep syiasah mu’amalah syar’iyah. Alhasil, umat islam terhindar dari kehidupan sistem jahiliyah sebagai infiltrasi ideologi peradaban barat dewasa ini menuju sistem kehidupan ilmiah sesuai dengan pandangan hidup islam sejati.

Oleh karena itu, hijrah ilmiah sejatinya dilakukan dengan membangun tradisi keislaman, mengembangkan diskursus keilmuan islam, bersemangat mengkaji segala aspek sesuai dengan worldview islam, mempertahankan bahkan menjaga dan melestarikan serta membangun peradaban islam. hijrah tersebut mesti kita lakukan sekarang juga dan tidak boleh ditunda-tunda. Kalau tidak, Umat Islam tidak akan beranjak dari situasi dan kondisi yang ada sekarang. Jika generasi dewasa ini tidak melakukan perubahan dengan cara berhijrah, maka generasi yang akan datang tidak akan pernah bisa keluar dari situasi dan kondisi buruk yang kita hadapi saat ini dan mungkin lebih buruk lagi. Wallahu ‘A’lam Bisshawab.[]

 

 

Kajian Islam / Sejarah Islam    Dibaca 2.060x


Artikel Lainnya


Beri Komentar

  • TENTANG KAMI

    Majalah condong online seputar berita dan artikel tentang kajian/dunia islam, tips & inspiration, family, event, radio online, dll.

  • CONDONG-ONLINE.COM

  • Pengunjung Website