Kisah Gunung Sinai dan 10 Perintah Allah
CONDONG-ONLINE - Thuur Sinaa atau yang lebih dikenal dengan Gunung Sinai ataupun Bukit Sinai adalah tempat dimana Nabi Musa as. menerima wahyu dari Allah berupa Kitab Taurat. Di sini pula tempat Nabi Musa as. bermunajat kepada Allah, tempat dimana Allah berbicara langsung dengan Nabi Musa as, dan lain-lain yang masih berhubungan dengan Nabi Musa as. dan bangsa Yahudi.
Gunung Sinai yang terletak di Semenanjung Sinai, Mesir menjadi salah satu tempat bersejarah bagi kaum Muslim. Tempat ini dipercaya sebagai tempat Nabi Musa as. menerima wahyu berupa 10 perintah Allah yang juga dikenal dengan sebutan The Ten Commandement.
Sepuluh perintah Allah yang diturunkan kepada Nabi Musa itu kemudian termaktub dalam Kitab Taurat yang kala itu diperuntukkan bagi umat-umat terdahulu, jauh sebelum diwahyukannya al-Quran kepada Rasulullah SAW.
Kini, Gunung Sinai menjadi salah satu tujuan wisata penting di Mesir, selain Piramid, Sphinx dan tempat-tempat lain yang menjadi saksi sejarah Yahudi, Nasrani dan Islam.
Berwisata di Gunung Sinai
Gunung Sinai dapat ditempuh dari wilayah Ismailia yang terletak di sisi utara terusan Suez dengan menggunakan transportasi darat, seperti bus pariwisata. Perjalanan dapat ditempuh kurang lebih 8 sampai 10 jam.
Foto: Ismi Nurul/ Saya saat sedang mendaki gunung Sinai
Di kaki Gunung Sinai, tak ada pemukiman penduduk. Yang ada hanya satu bangunan kuno, yakni Biara St. Catherina. Konon, biara ini dibangun pada tahun 530 Masehi oleh Kaisar Romawi Yustianus I. Meski telah ada sejak berabad-abad lalu, bangunan ini tetap berdiri kokoh hingga kini. Sekarang biara ini berfungsi sebagai tempat penginapan para turis yang berziarah ke Gunung Sinai.
Tinggi Gunung Sinai kurang lebih 2.500 meter di atas permukaan laut. Gunung ini memiliki dua puncak besar tinggi menjulang yang disebut Rasus Safsafah dan Jabal Musa.
Jalur yang harus ditempuh untuk mendaki Gunung Sinai terbilang sulit. Sepanjang pendakian para wisatawan akan menemui jalan yang curam, kecil, penuh bebatuan dengan posisi nyaris tegak lurus.
Meski sulit, kebanyakan wisatawan yang datang ke sini tak ingin melewatkan Puncak Sinai. Karena dari Puncak Sinai, mereka dapat menikmati indahnya panorama seantero Mesir. Di sebelah timur akan tampak hamparan luas pasir Gurun Sinai, sedangkan di sisi selatan dapat terlihat bentangan Semenanjung Sinai dengan kota wisata elit Sharm el-Sheikh yang dibatasi birunya Laut Arab.
Tertarik berkunjung kesini?[Ismi]
*)Penulis adalah mahasiswi Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Artikel Lainnya
-
Produk Halal dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains
21/03/2017 | Tafsir -
Hijrah Ilmiyah Atau Tetap Jahiliyah? (Part 2)
21/09/2017 | Sejarah Islam -
Fenomena Menikahi Orang Musyrik, Bolehkah?
23/08/2022 | Tafsir -
Sejarah Awal Penanggalan Tahun Hijriyah dan Masehi
05/12/2016 | Sejarah Islam -
Ini Sebab Mengapa Kamu Wajib Belajar Ilmu Agama
26/11/2016 | Tafsir