Jajaran pimpinan Pesantren Condong di atas singgasana (Dok. Condong Media)

CONDONG-ONLINE.COM, Tasikmalaya – Setelah rangkaian kedua dari kegiatan PPKA (Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy) yaitu apel tahunan dilaksanakan pada Selasa (17/8) di Lapangan Pangadegan, hari berikutnya Rabu s/d Kamis (18-19/8) seluruh stakeholder putra dan para santri putra mengikuti Kuliah Umum Kepesantrenan oleh Bapak Pimpinan yang merupakan rangkaian ketiga dari kegiatan PPKA, dilaksanakan di Auditorium Pesantren Condong. Begitupun santri putri dan para stakeholder putri mengikuti kegiatan tersebut di tempat yang sama pada hari Sabtu dan Minggu (21-22/8).

Pada kegiatan kuliah umum ini, para pimpinan menyampaikan wejangan di atas kursi dan meja khusus yang disediakan. Hal tersebut sesuai makna Khutbatul ‘Arys yaitu pidato di atas singgasana. Pidato tersebut berisi wejangan dan materi mengenai kepesantrenan yang dibagi menjadi empat sesi.

Sesi pertama diisi oleh KH. Diding Darul Falah yang menyampaikan materi tentang sejarah pondok Pesantren Condong. Beliau menjelaskan bagaimana perjuangan para pendiri terdahulu dan menggambarkan bagaimana tawadlu dan ikhlasnya mereka dalam membangun Pesantren Condong tanpa pamrih.

Pada sesi kedua diisi oleh KH. Ade Diar Hasani yang merupakan wakil pimpinan Pesantren Condong, beliau pun menyampaikan materi mengenai sejarah pondok. Di sela-sela penjelasan mengenai sejarah Pesantren Condong, beliau pun sedikit bercerita tentang kesederhanaan keluarga pondok yang bekerja keras demi kemajuan pondok dan usaha para pimpinan serta keluarga pondok yang mengenyam pendidikan setinggi mungkin.

“Kemajuan pondok saat ini adalah buah dari kebersamaan yang menjadi sebuah kekuatan.” Tegas KH. Ade Diar Hasani. Kebersamaan lah yang membuat pondok mampu bertahan hingga saat ini, tidak ada perebutan kekuasaan atau tujuan mencari uang dalam memajukan Pesantren Condong.

Hari berikutnya, sesi ketiga diisi oleh Drs. H. Mahmud Farid, M.Pd. yang menyampaikan materi mengenai Training Session. Beliau memaparkan mengenai jawaban atas pertanyaan selogan yang terpampang besar di Auditorium Pesantren Condong dan seringkali disebut-sebut yaitu  “Ke Condong Apa yang Kau Cari?”. Beliau pun mengajak agar seluruh santri dan stakeholder Pesantren Condong untuk lebih mengenal kembali Condong secara mendalam.

“Ketika kita mengenal pondok dengan lebih, maka akan merasa betah dan nyaman. Pondok memang bukan tempat terbaik, tapi bisa menjagamu dari hal-hal yang tidak baik.” Pesan Drs. Mahmud Farid, M.Pd. dalam penyampaian kuliah umumnya.

Jajaran guru dan santri berdiri menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya dn Hymne Oh Pondokku (Dok. Condong Media)

Selanjutnya, kuliah umum sesi terakhir diisi oleh Drs. H. Endang Rahmat yang memaparkan materi mengenai Struktur Organisasi dan Lembaga Pendidikan. Beliau menjelaskan organisasi-organisasi yang terdapat di Pesantren Condong, kemudian mengenalkan setiap anggotanya kepada seluruh santri. Selain itu, beliau pun menerangkan nilai keikhlasan yang harus dimiliki seluruh stakeholder pondok dan santri dalam menjalankan tugas dan keseharian.

“Keikhlasan bagaikan gula dalam kopi, tidak terlihat tapi menimbulkan efek.” Tutur Drs. Endang Rahmat yang mengumpamakan nilai keikhlasan tersebut. Beliau pun mengingatkan para santri dan stakeholder pondok untuk beramal sekecil apapun kemampuan kita, tumpahkan kemampuan itu, kalaupun tidak bisa, dukung mereka. 

Walaupun dilaksanakan setiap tahun dengan materi yang sama. Dengan pengulangan tersebut, diharap seluruh stakeholder pondok juga para santri bisa mengenal Pesantren Condong serta nilai-nilai dan falsafahnya secara mendalam agar timbul nyaman dan ikhlas dalam menjalankan tugas dan setiap kegiatan di pondok.[]

News and Event / News    Dibaca 1.006x