Tamat Mengaji Kitab Bajuri, Mahasantri STIABI Riyadul `Ulum Adakan Acara Syukuran dan Mauizhoh Hasanah Bersama Ketua STIABI
WWW.CONDONG-ONLINE.COM - Tasikmalaya - Pada Sabtu (03/08) Mahasiswa pengabdian semester 3 STIABI-RU dan ITB-RU mengadakan acara numpeng bersama Ustaz Mohamad Ridwan, S.Pd.I.,M.Pd. karena telah menamatkan kitab Bajuri Juz 2. Kitab tersebut dikaji dalam perkuliahan di STIABI Riyadul Ulum dalam Matakuliah kepesantrenan. Kitab andalan pesantren-pesantren seluruh Indonesia dalam mengkaji masalah fiqih yang memuat tentang ubudiyyah, mu`amalah, munakahat dan jinayat.
Pada acara syukuran tersebut ustaz Ridwan sebagai pengajar fiqih juga sebagai ketua STIABI-RU membuka dengan tawasul dan pemberian mau`idzoh hasanah. Beliau mengungkapkan bahwa rasa syukur haruslah diungkapkan dan dirayakan agar menjadi pelecut bagi para mahasiswa dan guru dalam menjalankan kebaikan, terkhusus dalam mengkaji kitab kuning dengan landasan:
"لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ"
Ustaz Ridwan sangat mengapresiasi mahasiswa pengabdian semester 3 tersebut karena telah mampu bertahan di akhir zaman ini menghabiskan waktunya di pondok pesantren di era gempuran teknologi dan pergaulan bebas di luar sana. Hal tersebut harus menjadi sebuah kesyukuran yang sangat agung karena telah ditakdirkan hidup di lingkungan pesantren. Beliau juga memberikan sebuah cerita pengalaman beliau ketika masih mondok sambil kuliah di Malang dengan berbagai cerita yang sangat memotivasi.
Ustaz Ridwan menasehati para mahasiswa agar tidak menjadi mahasiswa yang "kuuleun" atau mahasiswa yang kurang aktif dalam berbagai kegiatan kampus maupun pesantren. Sebagai Jiwa muda harus bisa mengisi kehidupannya dengan berbagai pengalaman, terutama dalam mengaji. Beliau menceritakan ketika di Malang selalu mengikuti pengajian gurunya KH. Marzuki Mustamar di luar jadwal semestinya, seperti ilmu arudh dan kitab bulughul marom. Guru ustaz Ridwan tersebut adalah dosen prodi BSA di UIN Malang yang mengajar balaghoh dan ilmu `arudh. Ustaz Ridwan mengikuti gurunya tersebut dalam kajian kitab tersebut walau beliau bukan mahasiswa yang seharusnya mengkaji ilmu tersebut. Ustaz Ridwan tentunya meminta persetujuan dulu terhadap KH. Marzuki dan disetujui olehnya.
Dalam menceritakan pengalaman beliau mengaji terhadap gurunya tersebut, ustaz Ridwan berpesan kepada para mahasiswa semester 3 agar dalam mengaji itu jangan memiliki rasa gengsi. Kita harus terus memacu diri kita untuk mengisi pikiran dan hati kita dengan kajian-kajian kitab kuning. Beliau mengungkapkan:
"Mengajilah, karena kita tidak akan mengetahui kapan kemanfaatan ilmu itu akan dirasakan. Seperti halnya saya, dulu tidak pernah terbayang akan menjadi ketua STIABI-RU karena memang tidak ada perguruan tinggi di Pesantren Condong. saya juga tidak terbayang akan mengajar ilmu arudh, kitab bulughul marom. Dan sekarang terbukti apa yang telah saya kaji, sekarang mendapatkan jalan kemanfaatannya diberi kesempatan untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang dulu saya tidak terbayang akan mengajarkannya." tutu ustaz Ridwan.
Ustaz Ridwan juga menambahkan sebuah perkataan yang cukup memotivasi yaitu:
"Kehidupan itu sebuah keniscayaan, tapi kenangan di dalamnya adalah pilihan."
"Apakah kita mau berproses atau kita hanya mengikuti seadanya, yang mana kita tidak akan bisa menceritakan apa yang telah kita lalui karena tidak ada hal yang menarik dari pengalaman kita" tambahnya, Wallahu a`lam.
Artikel Lainnya
-
Amaliyah Tadris Perdana Siswa Akhir 2017 Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda`wah Condong
07/02/2017 | News -
Baru Dilantik Jadi Pengurus, Ini Gebrakan OSPC 2016-2017
27/11/2016 | News -
Untuk Meningkatkan Pengalaman Keorganisasian, HIMASPI Kembali Mengadakan Pemilihan Ketua Baru
11/10/2021 | News -
Pekan Literasi Pelajar Digelar Untuk Mengembangkan Minat Literasi Santri
22/06/2024 | News -
Genap 3 bulan Melaksanakan Pembelajaran, Pesantren Condong Laksanakan PTS Ganjil 2023
19/10/2023 | News